Melakukan pekerjaan rumah, mengambil keputusan & bertindak dalam proses membeli saham adalah sesuatu yang sangat berbeda. Terutama jika modal yang digunakan dalam berinvestasi adalah hasil dari jerih payah pribadi, bukan karena kebetulan kita bekerja untuk perusahaan investasi yang melakukan investasi menggunakan dana orang lain.

 

Bayangkan jika kita diminta untuk berlari pada jalur yang sudah ditetapkan, misalnya jalur itu lebarnya adalah 1 meter. Kita akan dengan sangat mudah mengikuti jalur tersebut & kemungkinan untuk keluar jalur memiliki kegagalan yang sangat kecil & mudah mengendalikan emosi supaya tetap pada jalur yang dimaksud.

 

Namun, coba bayangkan jika jalur itu berada di ketinggian 100 meter atau bahkan lebih … aturan main masih sama namun kita akan memiliki ketakutan dan kegagalan yang tinggi.

 

Demikian juga dalam berinvestasi sendiri dibandingkan dengan melakukan pekerjaan di bidang investasi. Perbedaan emosi yang sangat jauh.

 

Dengan berinvestasi secara pribadi, banyak sekali keraguan, ketakutan atau memiliki kesalahan persepsi. Biasanya orang menyebutnya,”Investasi beresiko tinggi”,”Bukan untuk saya”, “Investasi sama dengan berjudi, saya tidak suka berjudi”, “Saya takut rugi”,”Mungkin nanti jika sudah memiliki dana yang cukup”, dst.

 

Resiko investasi akan berkurang secara signifikan sejalan dengan besarnya pengetahuan, informasi, dan pendidikan finansial yang semakin baik – Robert T Kiyosaki, Warren Buffet.

 

Pada jaman informasi seperti saat ini, mudah sekali mendapatkan data-data perusahaan yang diperdagangkan di bursa saham, seperti laporan keuangan, kinerja triwulan, laporan rekomendasi, grafik teknikal, dll. Selanjutnya yang menjadi tantangan adalah bagaimana mengolah data-data tersebut supaya mudah diikuti, informatif & tentunya harus membantu dalam proses mengambil keputusan investasi.

 

Semua orang memiliki akses informasi tersebut, tidak semua orang menggunakannya, sebagian lagi memanfaatkan sampai pada proses mengambil keputusan, namun hanya sebagian kecil yang bertindak. Tidak heran jika kita melihat data investor di Indonesia – menurut laporan berita yang dikeluarkan oleh otoritas bursa – jumlah investor individu di Indonesia masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan di Negara lain.

 

Dalam laporan dailystockprice.net, kami memberikan informasi mengenai saham-saham momentum yang sudah mencapai harga belinya, yang secara teknikal saham-saham yang dimaksud sudah cukup memiliki momentum kenaikan, walaupun kemungkinan mengalami resiko kegagalan masih tetap ada – dan akan selalu ada sebaik apapun teknik yang dipergunakan.

 

Bagaimana proses penelitian, pengambilan keputusan sampai dengan melakukan pembelian saham momentum terjadi?

 

Pertama, selalu menyempatkan waktu untuk menyimak trend  market saat ini (pada halaman pertama dailystockprice.net report – market directions). Saya ulangi … selalu  … apakah uptrend, downtrend atau sedang under pressure. Satu-satunya kesempatan yang baik dalam membeli saham (tidak termasuk melakukan opsi, short selling, dll – yang tidak dalam kionteks tulisan ini) adalah pada saat market dalam kondisi uptrend.

 

Kedua, anda dan saya dapat mulai meneliti dalam halaman stock price. Dalam 1-2 minggu terakhir saham-saham apa yang masuk dalam katagori new buying price. Mengapa 1-2 minggu? Karena sesuai dengan research & pengalaman, saham yang tidak meneruskan momentum kenaikan dalam jangka waktu tersebut biasanya akan memperlambat laju momentumnya sambil menunggu harga beli berikutnya terjadi kembali.

 

Jika index bursa cukup lama berada pada level tertentu karena kondisi yang masih dalam kewajaran (misalnya mengalami beberapa kali tekanan karenaprofit taking dari investor), kita dapat melihat saham-saham yang berada pada katagori buying range.

 

Saran: jika Anda tidak siap dengan fluktuasi harga harian yang besar, sebaiknya hindari saham yang berada pada katagori small transactions. Karena biasanya saham-saham dalam katagori ini memiliki pergerakan range harga hariannya cukup besar & sering mengalami penurunan harga melampaui aturancut loss yang disarankan – baca artikel.

 

 Ketiga, catat saham-saham yang akan menjadi target investasi Anda. Kemungkinan jumlahnya ada beberapa.

 

Keempat, lihat bagaimana fluktuasi volume yang terjadi pada saham yang dimaksud pada halaman Up & Down Volume. Simak saham-saham yang Anda sudah pilih & bagaimana besarnya volume perdagangan pada hari yang dimaksud. Pada tahap ini sangat dianjurkan Anda untuk melihat histori & perkembangan saham pada grafik saham. Untuk saham momentum, indikator yang kami gunakan adalah 50-day & 200-day moving average baik itu padachart harga maupun chart volume. Mengapa? Salah satunya karena berinvestasi pada saham momentum tidak dilakukan secara one day trading.

 

Kelima, pada halaman in focus  cermati saham-saham yang kita sudah piliih dan bandingkan dengan saham pada industri atau sektor yang sama. Bagaimanaperformancenya? Dari hasil pengalaman, saham yang mengalami pergerakan momentum yang tinggi sendirian pada sektornya sedangkan saham dalam sektor sejenis tidak mengalami pergerakan yang berari adalah sesuatu yang harus dicermati. Apalagi tidak didukung oleh performance yang baik. Kecuali perusahaan yang dimaksud sedang mengeluarkan produk baru yang disukai orang, memiliki strategi sales baru yang inovartif atau aksi korporasi positif yang lain.

 

Keenam, teliti bagaimana persentase ROE, Sales, EPS growth pada halaman ROE growth rate & EPS data (laporan ini kami keluarkan pada penutupan bursa mingguan). Apakah positif? ROE yang dikatagorikan baik adalah minimal 17%, Sales & EPS yang baik adalah minimal 25%. Simak juga update fundamental terkini di situs finansial seperti yahoo finance, reuters, situs tempat Anda berinvestasi, dll.

 

Bukalah analisa saham yang Anda pilih pada halaman stock analysis (termasuk bagian dari dailystockprice.net report) untuk menganalisa kecukupan fundamental bagi saham momentum. Dalam kenyataan tidak semua saham akan memiliki semua indikator yang serba sempurna.

 

Untuk lebih menkonfirmasi data Anda, cermati persentase kenaikan EPS dalam 3 – 5 kuartal terkahir dan Sales 3 – 5 tahun terakhir. Jika perusahaan yang Anda pilih secara konsisten mengalami kenaikan, berarti kemungkinan besar saham yang Anda pilih sudah benar.

 

Ketujuh, Lihat bagaimana kepemilikan institusi besar terhadap saham yang sudah  Anda pilih. Idenya adalah semakin besar minat top managemen terhadap perusahaan dimana mereka bekerja berarti semakin besar kepercayaan mereka terhadap perusahaan yang dimaksud.  Dan selidiki juga perusahaan investasi besar yang mau menaruh dananya di perusahaan yang Anda pilih. Pastinya mereka tidak mau menaruh uang yang dititipkan pada mereka di perusahaan yang mereka sendiri tidak suka. Infomasi ini dapat dilihat pada situs-situs finansial pada bagian insider trading & institutional holders.

 

Kedelapan, ambil keputusan.

 

Kesembilan,  lakukan tindakan pembelian. Jika Anda baru mulai investasi, mulailah dengan dana yang kecil. Dalam proses investasi pasti kita akan mengalami beberapa kegagalan, teruskan & perbaiki untuk investasi selanjutnya.

 

Jika kita tidak pernah memulai, artinya tidak pernah mengalami, yang pada akhirnya emosi keraguan & ketakutan akan semakin besar.

 

Saran: berusahalah membeli sedekat mungkin dengan harga belinya, walaupun harga yang kami sarankan adalah maksimum 5% dari harga belinya. Jika saham yang Anda inginkan tidak dapat dibeli karena harganya sudah terlalu tinggi, bersabarlah karena pasti akan ada kesempatan kedua, ketiga, dst. Simpan catatan Anda & tunggu momentum terjadi kembali.

 

Lakukan langkah-langkah ini berulang-ulang sampai Anda terbiasa & menguasainya.