Dalam bisnis, ujian pertama dalam berusaha adalah 5 tahun pertama. Data menunjukkan 80% bisnis akan mengalami kegagalan dalam 5 tahun pertamanya. Kemudian ujian kedua muncul dalam kurun waktu 5 tahun kedua. Statistik menunjukkan sebagian besar bisnis yang bertahan dan telah melewati masa 10 tahun akan terus bertumbuh jika sistem pengelolaannya dilakukan dengan baik.

 

Dalam berinvestasi, jika kita melakukan dengan hati-hati, disiplin dan memiliki aturan yang jelas, umumnya kesalahan yang terjadi adalah 30%. Misalkan jika kita membeli 10 saham dengan melakukan pekerjaan rumah yang baik, 3 diantaranya mungkin akan mengalami kegagalan, 2-3 buah akan mendapatkan saham yang dapat dipegang untuk jangka panjang (dalam kurang dari 3 minggu harga saham tersebut mengalami kenaikan 20% - baca artikel) dan sisanya akan mengalami pergerakan yang biasa saja – tidak sesuai dengan apa yang kita targetkan.

 

 Dengan kata lain kemungkinan kita gagal adalah 30%, kemungkinan akan sangat baik adalah 20% – 30% dan 40% - 50% mengalami pergerakan secara rata-rata. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana kita mengendalikan emosi, kesabaran dan kepercayaan jika 20%-30% kemenangan itu terjadi pada probabilitas angka terakhir.

 

Mungkin probabilitas diatas akan sedikit berbeda untuk masing-masing investor, namun apa yang kami alami dalam berinvestasi di bursa saham kira-kira menunjukkan angka seperti diatas. Ada hal yang pasti terjadi dalam berinvestasi, yaitu pertama seberapapun baiknya kita melakukan investasi pasti ada ruang untuk mengalami kegagalan dan yang kedua adalah akan ada selalu kemenangan di dalam probabilitas itu.

 

Jika kita menemani anak-anak bermain kartu dan melihat ekspresi wajah mereka ketika mereka mendapatkan kartu As dan kartu bergambar, pasti akan sangat gembira seolah-olah wajah kemenangan sudah ada di depan mata. Yang mereka sudah ketahui adalah pasti dalam tumpukan 52 kartu itu pasti tersembunyi kartu As dan kartu bergambar – yang memiliki probabilitas kira-kira 30%. Jika mereka sedang mengambil kartu, yang mereka tunggu adalah bagian dari 30% tadi. Dalam pikiran mereka 30% itu pasti akan terjadi, walaupun mereka tidak menyadarinya. Pada saat  berinvestasi sikap alam bawah sadar kita juga perlu dilatih seperti itu, walaupun dalam kenyataannya setiap investor memiliki probabilitas yang berbeda sesuai dengan penglaman dan teknik investasi yang dilakukannya.

 

Yang paling penting adalah bukan melakukan semuanya dengan benar, tapi berapa besar keuntungan yang bisa kita dapatkan pada saat kita melakukan dengan benar – William O’ Neil.

 

Jika kita bisa mengelola probabilitas yang kita miliki, keuntungan investasi yang akan kita dapatkan menjadi signifikan.

 

Salah satu yang paling baik sekaligus paling sulit dijalankan adalah memiliki aturan untuk mengambil keputusan pada saat kita mengetahui sedang mengalami kerugian. Karena dana yang diinvestasikan adalah dana pribadi yang dicari dengan susah payah. Wajar sekali jika kita berusaha untuk menghindari kerugian. Namun disisi lain, probabilitas dalam berinvestasi selalu berbicara dan pasti akan terjadi pada setiap investor … jadi akuilah bahwa kita telah melakukan kesalahan/kegagalan.

 

Melakukan kegagalan bukan hal yang fatal dan perlu disesali, yang lebih penting adalah bagaimana mengelola kegagalan yang telah dibuat, mempelajari, meminimalkannya dikemudian hari dan tetap terus bergerak maju. Mencoba kembali sampai mendapatkan investasi yang menguntungkan.

 

Mengalami kerugian & mengakui kesalahan adalah bukan proses yang mudah, namun bisa diminimalkan dan dipelajari. Dalam berinvestasi melakukan kesalahan tidak bisa disamakan seperti pada saat di sekolah atau di kantor – yang sering kali disamakan dengan kebodohan.

 

Mengapa kebanyakan orang tetap bertahan pada saat melakukan kesalahan investasi? Mungkin mereka berusaha percaya bahwa harga saham yang turun suatu saat pasti akan kembali harganya pada harga semula, nama perusahaannya terlalu bagus untuk ditinggalkan, banyak komentar-komentar di TV, majalah & surat kabar yang memberikan harapan bahwa harganya sebentar lagi akan naik, memiliki asumsi bahwa perusahaannya pasti tidak akan bangkrut, dll.

 

BUMI pada tanggal 9 Juni 2008 mencapai harga tertingginya 8550 dan pada saat ini harganya berkisar 2500 (-70%, 17 bulan), ANTM pada tanggal 26 November 2007 mencapai harga 5050 dan saat ini berkisar pada harga 2300 (-54%, 24 bulan), Yahoo (YHOO) mencapai harga $30.25 pada tanggal 15 Februari 2008 dan saat ini berkisar pada harga $16 (-47%, 21 bulan), Master Card (MA) mencapai harga $320.3 pada tanggal 6 Juni 2008 dan saat ini berkisar pada harga $235 (-27%, 17 bulan), dan masih banyak lagi contoh yang lain.

 

Hal ini bukan berarti contoh saham-saham diatas harus dijauhi. Namun seandainya kejadian ini terjadi pada saham yang kita pegang, cut loss jika harganya turun 7%-8% dan bersabar menunggu pada saat sahamnya kembali mencapai harga belinya. Pada contoh diatas mungkin bisa membutuhkan waktu beberapa hari, minggu, bulan bahkan beberapa tahun … kita tidak akan pernah tahu. Atau ganti dengan saham lain yang sudah mencapai harga beli serta memiliki kinerja & fundamental yang lebih baik.

 

Berikut saya berikan contoh ilustrasi probabilitas investasi:

Equity

Total Invest (jt)

Gain/Loss

Result (jt)

A

10

5.00%

10.5

B

10

10.00%

11

C

10

-8.00%

9.2

D

10

-8.00%

9.2

E

10

70.00%

17

F

10

-8.00%

9.2

G

10

9.00%

10.9

H

10

60.00%

16

I

10

3.00%

10.3

J

10

150.00%

25

 

100

 

128.3

 

Total Gain/Loss

 

28.30%

 

Saham E, H, J adalah hasil 30% saham yang mengalami kenaikan signifikan dan perlu melakukan strategi averaging up jika kembali mencapai harga belinya – baca artikel -  dan jual hanya jika sinyal jual muncul – baca artikel; A, B, G, I adalah saham dengan pertumbuhan rata-rata dan dapat dicari penggantinya; C, D, F adalah saham yang perlu tindakan cut loss dan dicari penggantinya. Jika ritme ini kita lakukan dengan konsisten, pada akhirnya kita akan memiliki 5 buah saham yang memiliki tingkat keuntungan yang signifikan dan dapat dipegang untuk jangka panjang.

 

Aturan cut loss yang kami gunakan adalah 7% - 8%. Alasan:

  • Sangat jarang saham pada kondisi market uptrend mengalami kontraksi melewati 8% jika dibeli pada harga beli yang tepat (probabilitas investasi 30% - sering kali lebih kecil)
  • Kerugian 8% dapat dieliminasi oleh keuntungan 8.7% (probabilitas investasi 40% - 50%)
  • Kesempatan yang baik akan selalu muncul dan menunggu di bursa (probabilitas investasi 20% - 30%)
  • Tidak ada saham yang merupakan idola di bursa, saham yang baik adalah saham yang harganya naik.

 

Apakah ada pengecualian dalam menerapkan aturan ini? Yang saya terapkan dalam investasi pribadi … tidak.

 

Ketakutan yang paling besar mengapa kebanyakan orang tidak atau ragu-ragu berinvestasi di bursa saham adalah takut akan mengalami kerugian – hal yang sangat wajar namun bisa diantisipasi dan diminimalkan.