Pada saat Anda memutuskan untuk berinvestasi di bursa saham, dalam melakukan tindakan investasi, hal yang paling sering terpikir di setiap investor adalah saham apa yang sebaiknya dibeli dan apakah saat ini adalah saat yang tepat untuk membeli.

 

Untuk membeli saham dibutuhkan setidaknya dua informasi. Kedua informasi ini tidak bisa hanya dipilih salah satu. Harus keduanya memenuhi syarat.

 

Harga yang tepat dan saat yang tepat.

 

Ada beberapa investor yang memiliki paradigma memilih saham yang dimulai dari perusahaannya. Perusahaan penting, namun perusahaan tidak dapat menceritakan keseluruhannya. Anda perlu menganalisa lebih dalam mengenai perusahaan tersebut. Intinya jangan sampai hanya terpaku dengan satu atau dua perusahaan saja, kemudian melupakan perusahaan yang lain. Di Bursa Indonesia cukup banyak perusahaan yang sudah go public, jadi bertahan untuk rencana membeli satu dua perusahaan yang dianggap baik akan melewatkan banyak kesempatan di bursa saham.

 

Kami di dailystockprice telah memilah-milah perusahaan yang akan dimasukkan dalam tabel-tabel report yang diupdate setiap hari. Secara garis besar, pemilihan perusahaan didasarkan pada tingkat likuiditas perdagangan hariannya dan pada sektor mana perusahaan tersebut berada.

 

Idenya adalah semakin baik tingkat liquiditasnya, akan semakin stabil nilai perdagangan hariannya. Saham yang memiliki tingkat likuidtas kurang baik, akan cenderung mengalami fluktuasi harga yang besar. Fluktuasi harga ini secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi emosi investasi masing-masing investor. Alasan ini yang membuat kami hanya menganjurkan untuk membeli saham-saham yang hanya memiliki tingkat likuiditas baik - aturan dailystockprice no. 3.

 

Disamping karena likuiditas kurang baik, fluktuasi harga juga akan dipengaruhi oleh ritme pergerakan bursa saham Indonesia secara keseluruhan, dalam hal ini indeks harga saham gabungan (IHSG). Salah satu alasan ini yang membuat kami menganjurkan hanya membeli saham saat bursa menunjukkan trend kenaikannya/uptrend - aturan dailystockprice no. 1.

 

Setiap saham yang sedang mengalami penguatannya, sudah memiliki tanda-tanda akan mengalami kenaikan dan sudah menembus titik resistance terkuatnya akan kami publikasikan pada tabel harga beli dengan tingkat toleransi resiko kegagalan 7% sampai 8% dari titik harga beli yang kami publikasikan.

 

Saham-saham yang telah kami seleksi untuk masuk tabel harga beli akan memiliki kecenderungan untuk memperoleh momentum kenaikan yang cukup, oleh karena itu kami memberikan nama saham berkembang atau saham yang mencapai titik momentumnya. Untuk diketahui, saham-saham jenis ini perlu dipilih pada harga yang tepat dan saat kejadian yang tepat. Harga yang tepat adalah bukan harga yang murah, harga yang tepat adalah harga yang layak untuk dibeli sahamnya. 

 

Dalam kebanyakan kasus, jika saham sudah mencapai harga belinya - harga yang menurut kami layak untuk dibeli - akan mendapatkan support kuat pada area ini. Sehingga tingkat probabilitas keberhasilannya cukup baik. Saham yang sudah mencapai harga beli, kami katagorikan gagal beli jika saham-saham tersebut turun harganya 7% sampai 8% dari harga beli yang tercantum pada tabel harga beli.

 

Teknik dalam membeli saham adalah dengan memadukan analisa teknikal dan analisa fundamental. Kedua faktor ini akan mempengaruhi probabilitas tingkat kenaikan masing-masing saham.

 

Bagaimana aplikasinya di tabel-tabel dailystockprice?

Ada beberapa tabel yang perlu disimak saat membeli saham, yaitu:

  1. Tabel Market Directions, untuk memastikan arah bursa. Membeli saham hanya pada saat bursa menunjukkan uptrend. Membeli saat bursa yang memiliki kecenderungan menurun memiliki tingkat resiko yang besar.
  2. Tabel Success Rate, terdapat beberapa informasi pada tabel ini - lihat tutorialnya. Anda disarankan fokus pada success rate untuk masa year to date (YTD). Jika Anda memutuskan untuk masuk ke bursa, perlu untuk mengetahui probabilitas keberhasilan saham-saham yang ada pada tabel report. Semakin besar tingkat kesuksesan tabel, diharapkan probabilitas saham-saham yang ada didalamnya untuk tidak mengalami kegagalan beli, semakin baik.
  3. Tabel harga beli; Tabel New Buying Price atau Buying Range, pastikan membeli saham hanya jika saham yang dimaksud masih dalam kedua tabel ini. Perbedaan New Buying Price & Buying Range, hanya mengenai waktu kapan kejadian harga beli. Saham-saham pada tabel New Buying Price akan dipertahankan sampai dengan 7 hari sejak harga belinya muncul dan tabel Buying Range akan dipertahankan antara hari ke 8 sampai dengan hari ke 14 atau 20. Kedua tabel ini dapat dijadikan patokan untuk membeli saham, karena dalam banyak kasus saham yang telah mencapai harga beli akan berada pada area ini sebelum mengalami trend panguatan selanjutnya. Sebaiknya membeli sedekat mungkin dengan harga beli yang tertera untuk menghindari nilai cut loss yang terlampau tinggi. Catatan: membeli saham dengan menggunakan tabel harga beli tidak harus dilakukan pada saat kejadian beli muncul, namun dapat dilakukan beberapa hari setelahnya selama saham tersebut berada pada tabel ini dan masih pada area belinya.
  4. Tabel Sector Leaders, terdapat saham-saham yang sedang berada pada sektor penggeraknya. Untuk hasil yang optimal, disarankan membeli saham yang berada pada tabel harga beli - New Buying Price atau Buying Range - dan tabel Sector Leaders ini. Ide dari tabel ini adalah kami memantau saham-saham mana saja yang menjadi penggerak bursa IDX pada hari report dikeluarkan.
  5. Tabel-tabel Stock Analysis, untuk melihat analisa fundamental dasar saham yang dimaksud. 

 

Simak langkah-langkah bagaimana menggunakan report di website.

Dengan memilih saham yang sedang berada pada area belinya, sedang berada pada sektor penggeraknya dan memiliki fundamental yang baik; akan dapat memberikan kesempatan bagi Anda untuk memperoleh saham-saham yang sedang berkembang.

 

Definisi saham berkembang menurut kami adalah saham-saham tersebut memiliki potensi tingkat keuntungan 20% atau jauh lebih besar dalam kurun waktu tertentu.

 

Jika Anda sudah membeli saham, langkah berikutnya adalah memonitor & menentukan kapan saatnya menjual saham. Akan saya bahas pada artikel berikutnya.