Setelah Anda membeli saham, langkah selanjutnya adalah perlu memonitor & menentukan kapan saatnya menjual saham.

 

Di dailystockprice, kami tidak memberikan berapa target jual saham yang telah mencapai harga beli. Penjualan saham yang telah dibeli dilakukan berdasarkan aturan-aturan investasi yang telah ditetapkan. Salah satu hal yang sangat disarankan adalah Anda memiliki kebiasaan untuk mengambil keuntungan investasi sebesar 20% sampai dengan 25% dari harga beli atau sampai bursa mengalami perubahan arah; atau saham tersebut memenuhi aturan lain yang telah kami tetapkan. Detailnya akan saya jelaskan kemudian.

 

Ide dasarnya adalah saham yang baik adalah saham yang harganya naik. Jika saham yang telah dibeli masih menunjukkan tanda-tanda kenaikannya, akan jauh lebih baik untuk bersabar menunggu sampai sinyal jual sudah muncul. Fluktuasi harga harian yang masih dalam batas kewajaran adalah hal yang normal dalam dunia saham. Anda juga disarankan untuk tidak terikat pada perusahaan tertentu. Sebaik apapun perusahaannya, jika harga sahamnya menunjukkan trend penurunan, berarti Anda tidak berada pada jalur yang tepat. Hal ini bukan berarti perusahaannya tidak baik, namun hanya saja waktu pembeliannya dan jumlah harga yang Anda bayarkan kurang tepat.

 

Intinya ada masa menanam dan ada masa menuai. Ada masanya saat membeli saham dan ada masanya saat menjual saham dengan sejumlah keuntungan.

 

Dalam hal menjual saham, sebagian besar tindakan yang perlu diambil adalah karena analisa teknikal dan karena aturan investasi yang telah Anda tetapkan.

 

Ada setidaknya 4 skenario dalam menjual saham:

  1. Menjual karena Anda menyadari bahwa saham yang Anda beli mengalami tekanan atau kegagalan beli - cut loss 7% sampai 8%; atau Anda mencurigai bahwa saham yang Anda beli mengalami tekanan. Jika saham yang Anda beli dengan menggunakan tabel dailystockprice, indikator kegagalan saham tersebut adalah harganya turun 7%-8% dari harga beli yang tertera di tabel harga beli - baik itu tabel new buying price/buying range. Namun dalam kasus-kasus tertentu Anda tidak perlu menunggu saham harganya turun 7%-8% untuk melakukan cut loss, jika saham yang Anda beli mengalami tekanan jual pada area harga belinya. Jika kasus kedua terjadi, maka langkah yang baik untuk dilakukan adalah memotong kerugian sebelum signal cut loss muncul - menjual dengan harga break even atau sebelum menyentuh 7% atau 8%. Atau dapat juga menjual dengan keuntungan yang kecil, misalnya dibawah 10% - jika memang saham tersebut sudah mengalami sedikit kenaikan harga.
  2. Menjual karena keputusan investasi Anda. Misalnya saya selalu menyarankan memiliki target menjual saham di area 20% sampai 25% untuk saham yang telah dibeli dengan menggunakan tabel dailystockprice.
  3. Menjual karena keuntungan yang besar, diatas 25%. Sesuai dengan aturan dailystockprice no. 5, Anda perlu fokus dengan saham yang mengalami kenaikan 20% dalam rentang waktu kurang dari 3 minggu sejak harga belinya kami munculkan di Tabel New Buying Price. Saham jenis ini memiliki potensi kenaikan yang besar - diatas 25%, bahkan bisa diatas 100%. Aturannya adalah Anda perlu mengevaluasi saham ini setiap 8 minggu atau sampai terjadinya pembalikan bursa.
  4. Menjual saham karena terjadinya pembalikan bursa saham, misalnya bursa berubah status menjadi downtrend. Dalam hal ini keuntungan investasi Anda sangat bervariasi tergantung berapa lama Anda sudah membeli saham yang dimaksud. Dalam kebanyakan kasus, mempertahankan posisi disaat bursa mengalami trend penurunan - downtrend - adalah tindakan yang sangat beresiko. Karena Anda dan saya tidak akan pernah tau sejauh mana bursa akan mengalami koreksi. Namun, berita baiknya adalah kita akan selalu dapat membeli saham tersebut atau yang lainnya dikemudian hari pada saat bursa kembali mengalami trend kenaikannya - uptrend.

 

Bagaimana aplikasinya di tabel-tabel dailystockprice?

Ada beberapa tabel yang perlu disimak saat memonitor & menjual saham:

  1. Tabel Market Directions, untuk memastikan arah bursa. Mempertahankan kepemilikan saham pada saat bursa uptrend adalah tindakan yang tepat, kecuali saham tersebut mengalami tekanan jual. Jika saham yang telah mencapai harga beli mengalami tekanan jual, maka kemungkinan akan terpantau pada tabel Selling Candidate & Cut List.
  2. Tabel Fail & New High, saham-saham yang gagal dari harga belinya - turun lebih dari 8% - akan masuk dalam tabel Fail Buying Price. Lakukan cut loss. Sedangkan saham-saham yang mengalami kenaikan, namun tidak didukung oleh volume yang baik, akan masuk pada tabel New High. Saham-saham yang masuk dalam tabel New High beberapa kali perlu dicermati.
  3. Tabel Up & Down Volume, untuk memantau pergerakan saham yang telah dibeli. Idenya adalah jika saham yang Anda beli naik harganya perlu didukung oleh volume perdagangan yang baik, dan sebaliknya. Menyimak tabel ini secara rutin akan membantu Anda memiliki radar investasi. Terjadinya fluktuasi harga saham adalah hal yang wajar, namun beberapa kali penurunan dengan tingkat volume yang besar perlu dicermati. Hal yang paling diinginkan investor saham adalah sebagian besar kenaikan harga didukung oleh volume yang besar dan sebagian besar penurunan harga terjadi dengan volume yang kecil. 
  4. Tabel Selling Candidate & Cut List, untuk melihat saham-saham mana saja yang sudah layak profit taking dan saham-saham yang mengalami tekanan jual sebelum menyentuh titik cut lossnya. Dalam beberapa kasus, perlu melakukan cut loss lebih awal jika Anda telah mencurigai pergerakan harga sahamnya.

 

Saya akan tekankan sekali lagi, jika Anda memiliki kecurigaan terhadap kinerja harga saham yang telah Anda beli, menjual degan tingkat kerugian yang kecil atau bahkan break even adalah suatu langkah yang baik. Anda akan selalu dapat membeli kembali saham tersebut dikemudian hari, jika kesempatan beli muncul kembali.

 

Simak langkah-langkah bagaimana menggunakan report di website.

Akhirnya, tidak semua saham akan mengalami kenaikan yang signifikan. Jika Anda fokus, pemilihan 3 sampai 4 saham yang mengalami kenaikan signifikan dalam rentang 1 tahun dan melakukan kontrol resiko dengan disiplin, akan membuat dampak yang sangat baik pada keseluruhan portofolio Anda setiap tahunnya.

 

Bayangkan jika hal ini Anda lakukan terus menerus selama bertahun-tahun ...