Salah satu bagian terpenting dalam berinvestasi adalah melakukan pekerjaan rumah investasi. Tujuannya adalah Anda perlu bersiap jika saat membeli atau menjual saham muncul.

 

Sering kali investor memiliki keinginan untuk membeli saham tertentu & tidak memiliki ide kapan saat yang tepat untuk mulai melakukan investigasi pada saham yang dimaksud. Jika waktu persiapan terlalu lama, kecenderungan investor adalah melupakannya, sehingga kesempatan membeli saham menjadi terlewat. Jika dilakukan dengan terlambat, Anda dan saya akan melewatkan banyak kesempatan yang baik. Melewatkan kesempatan beli adalah hal yang sulit untuk diterima kebanyakan investor. Banyak menimbulkan penyesalan.

 

Intinya, Anda perlu 'mendengar' jika ada kesempatan baik muncul. 

 

Menurut saya, melakukan pekerjaan rumah investasi adalah waktu terlama yang perlu diluangkan jika ingin berinvestasi di pasar saham. Jika Anda dan saya menyiapkan waktu setidaknya 30 menit sampai 1 jam setiap hari untuk melakukan hal ini, dampaknya akan sangat besar terhadap kinerja investasi kita dalam jangka panjang. Lamanya waktu ini bukan waktu yang dihabiskan dalam memonitor pergerakan saham, namun lebih banyak dalam hal mempersiapkan hal-hal lain yang diperlukan dalam mengambil keputusan investasi.

 

Misalnya menyelidiki fundamental dan laporan keuangan perusahaan tertentu, membaca buku-buku investasi, membaca artikel-artikel tentang investasi khususnya yang memberikan data-data perusahaan tertentu, membaca buku-buku yang dapat mempertajam penentuan goals dan strategi investasi, dan lain-lain yang berhubungan dengan proses evaluasi dan belajar. Dalam penerapannya, kebanyakan investor individu meluangkan banyak waktu untuk memonitor pergerakan harga saham tapi bukan meluangkan waktu untuk mempertajam pondasi dalam membentuk kebiasaan investasi. Tentu saja pilihannya terletak pada masing-masing investor.

 

Sedangkan dalam hal melakukan tindakan investasi - membeli dan menjual saham - tidak dibutuhkan waktu yang lama ... menurut saya mungkin paling lama 10 menit - jika seluruh pekerjaan rumah investasi telah dilakukan dengan baik. Setelah membeli saham, biarkan masing-masing saham membuktikan dirinya sendiri. Tugas Anda selanjutnya adalah memonitor dan mengambil keputusan kapan saat terbaik menjualnya kembali. Saran saya, jika tanda-tanda untuk menjual saham muncul, juallah. Jangan memiliki ikatan emosi dengan saham yang telah dibeli.

 

Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sering saya dengar:

"Saya ingin membeli saham ASII, apakah saat ini adalah saat yang tepat? Pada harga berapa?"

"Saham ANTM kelihatannya bagus dan banyak berita yang memberikan rekomendasi. Apakah sebaiknya saya beli sekarang?"

"Coba saya tahu saham BKSL sejak bulan lalu, pasti saya sudah untung banyak saat ini!"

"Bisakah Anda memberikan saya rekomendasi saham tertentu yang memiliki potensi kenaikan 50% - 100% tahun ini?"

"Bagaimana menurut Anda prediksi saham BBCA untuk tahun ini? Apakah masih memiliki potensi yang besar?"

"Saya ingin sekali membeli saham RALS, namun saya tidak ada ide kapan sebaiknya saya membelinya."

"Bisa tidak Anda menganalisa saham UNTR, ASRI dan AALI untuk saya?"

"Saya membeli saham BBRI karena kemaren ada rumors yang mengatakan bahwa saham ini akan didongkrak harganya lebih tinggi lagi. Sekarang saya bingung, kapan sebaiknya saya menjual saham ini."

"Saya membeli saham ACES, namun saat ini saya tidak ada ide berapa persen sebaiknya resiko toleransi penurunan saham yang perlu saya tetapkan. Saya bingung kapan saya harus cut loss."

... dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya. 

 

Di bursa saham, sangat banyak hal-hal yang tidak dalam kontrol Anda. Namun, data-data kejadian di bursa akan selalu memberikan ide dan masukan bagi Anda untuk dijadikan bahan investigasi. Masalahnya, sering kali investor individu melewatkan data-data kejadian ini setiap harinya. Anda tidak perlu mengetahui seluruh kejadian di bursa saham, biarkan bursa saham yang memberi tahu Anda informasinya; yang perlu Anda lakukan hanyalah menjadi 'pendengar yang baik' dan bersedia meluangkan waktu untuk menyelidikinya.

 

Kami di dailystockprice berusaha untuk menangkap sinyal-sinyal data yang dikeluarkan oleh bursa dan membuat konklusi dalam bentuk tabel-tabel report.

 

Ada beberapa tabel yang telah kami persiapkan dan perlu disimak saat ingin melakukan pekerjaan rumah investasi:

  1. Tabel Approaching Buying Price, untuk melihat saham-saham apa saja yang sedang mengalami penguatan. Tabel ini bukan tabel harga beli, namun Anda diharapkan menyisihkan waktu untuk menyelidiki saham-saham yang ada didalamnya, sampai harga beli muncul kemudian di tabel New Buying Price.
  2. Tabel dailystockprice-100/dsp-100, terdapat saham-saham yang saat dipublikasikan memiliki kecenderungan untuk menguat. Dalam tabel ini telah dipilihkan maksimum 100 saham yang mulai dan sedang berada pada jalur momentumnya. Adalah ide yang baik untuk melihat saham-saham ini jika salah satunya merupakan saham yang menjadi target beli Anda. Dalam tabel ini, kami memberikan informasi tentang saham-saham yang belum mencapai harga belinya maupun yang telah mencapai harga belinya, lengkap dengan apakah saham-saham tersebut sedang berada pada awal momentumnya atau sudah mendekati momentum akhirnya.

 

Simak langkah-langkah bagaimana menggunakan report di website.

Inti kedua tabel ini adalah untuk memberikan ide dan masukan bagi Anda dan saya tentang saham-saham yang dapat dijadikan fokus area kerja, sehingga jumlah waktu yang Anda dan saya keluarkan menjadi lebih efektif.

 

Selamat melakukan pekerjaan rumah investasi.